https://publetter.id/index.php/publetter/issue/feed Publishing Letters 2025-04-23T14:33:18+07:00 Muhammad Irfan publetter@relawanjurnal.id Open Journal Systems <p><span style="font-size: 225%;">Publishing Letters</span></p> <p align="justify">Publishing Letters is published biannually in April and October. Publishing Letters was founded by Pusat Studi Publikasi Ilmiah RJI (PSPI RJI). Relawan Jurnal Indonesia (RJI) is the publisher of this journal. The journal is peer-reviewed and published using the Open Journal System (OJS). Publishing Letters publishes exclusively in electronic (PDF) format. ISSN: 2808-3865 (online)</p> <p align="justify"><strong>Publishing Letters is the first to use the blockchain system to archive journals in Indonesia</strong>. Through the platform of STAMP-RJI is the most recent innovation that records important documents using a distributed network and blockchain technology into a <a href="https://explorer.vexanium.com/?fbclid=IwAR1WwUNE2vi6PW-V9RBD1mxNnni--lfZrnuots2PkZTSlAIjlY5FyEGn87Y">Vexanium</a>. This recording is intended to confirm ownership and ensure that the documents owned are original and have never been altered.</p> <p align="justify">Publishing Letters commits to consistently publish the best research articles, template reviews, short communications and training materials in journal management, indexing, and authors guideline by promoting the quality of editing and publishing scientific journals. Expected readers are editors, publishers, reviewers, and authors journals in Indonesia. We accept articles with the following objectives and scope:</p> <p align="justify">(1) The policy of journal editing, (2) Data mining on the editing and publishing, (3) A systematic review of scientific journal publishing and editing, (4) Research ethics, (5) Publication ethics: fabrication, falsification, plagiarism, duplicate publication, and authorship, (6) CrossCheck, (7) The legal issue in journal publishing, (8) Peer review process, (9) Reporting guideline for medical journals, (10) Medical and scientific literature databases, (11) Advanced information technology applicable to journal editing and publishing including journal article tag suite schema, Digital Object Identifier, CrossMark, FundRef, ORCID, datacite, QR code, and App, (12) International standard of journal editing and publishing, (13) Reference styles including Vancouver (NLM) style, APA style, IEEE style, ACS style, etc., (14) Digital publishing on the web and App, (15) Education and training of editors, reviewers, and authors, (16) Manuscript editing, (17) Journal evaluation, (18) Bibliometrics and scientometrics, (19) Finance of journal publishing, (20) History of scholarly journal, (21) Copyright and Creative Commons License, (22) Open access and public access approaches, (23) Archiving of Scholarly Journal.</p> <p>Already have a Username/ Password for Publishing Letters?<br /><a href="https://publetter.id/index.php/publetter/login">GO TO LOGIN</a></p> <p>Need a Username/ Password?<br /><a href="https://publetter.id/index.php/publetter/user/register">GO TO REGISTRATION</a></p> <p align="justify">Registration and login are required to submit items online and to check the status of current submissions.</p> https://publetter.id/index.php/publetter/article/view/50 Tren, Penyebab dan Karakteristik Retraksi Publikasi Ilmiah Bidang Psikologi dan Ilmu Sosial: Analisis Bibliometrik Basis Data Scopus 2025-04-23T14:33:18+07:00 Muhammad Ilham Bakhtiar ilhambakhtiar@unm.ac.id Rizal Bakri rizal.bakri@stiem-bongaya.ac.id Syarifah Halifah syarifahhalifah@iainpare.ac.id Sitti Nurintan sittinurintan@gmail.com <p>Integritas publikasi ilmiah merupakan pilar utama dalam menjamin keandalan dan akurasi pengetahuan akademik. Retraksi, sebagai mekanisme korektif, memainkan peran penting dalam menjaga kredibilitas literatur ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren, penyebab, dan karakteristik retraksi artikel ilmiah di bidang psikologi dan ilmu sosial pada periode 2016–2024 melalui pendekatan bibliometrik berbasis data Scopus (N=98). Data dikumpulkan secara sistematis berdasarkan kata kunci "retracted" dan difilter menurut bidang kajian psikologi dan ilmu sosial, rentang waktu, serta variabel tambahan seperti negara, <em>publisher</em>, jurnal, dan kutipan. Hasil analisis menunjukkan tren retraksi yang fluktuatif dengan lonjakan signifikan pada tahun 2021–2022, yang diikuti penurunan pada tahun-tahun berikutnya. Sebagian besar retraksi terjadi pada artikel dari Cina (38), diikuti Amerika Serikat (11) India (9), serta paling banyak ditemukan pada <em>publisher</em> besar seperti Springer (25) Routledge Publisher (15) dan Taylor &amp; Francis (5). Publikasi yang diretrasi dikutip 260 kali dari publikasi lainnya. Alasan utama retraksi mencakup publikasi jamak, kesalahan metodologis, pelanggaran etika, dan fabrikasi data. Temuan menarik lainnya menunjukkan bahwa artikel yang telah diretraksi masih terus disitasi, bahkan oleh jurnal bereputasi tinggi, mengindikasikan lemahnya sistem diseminasi informasi retraksi. Penelitian mengedepankan pentingnya penguatan sistem editorial, edukasi etika publikasi, serta pengembangan sistem pelacakan artikel retraksi untuk mencegah penyebaran informasi ilmiah yang salah. Implikasi dari studi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengelola jurnal, institusi akademik, dan pemangku kebijakan dalam merumuskan langkah preventif guna menjaga integritas publikasi ilmiah dunia.</p> 2025-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Muhammad Ilham Bakhtiar, Rizal Bakri, Syarifah Halifah, Sitti Nurintan https://publetter.id/index.php/publetter/article/view/43 Pengaruh Sosial Media Influencer terhadap Minat Gen Z dalam Membuat Karya Ilmiah 2025-03-26T13:56:39+07:00 Vigie Priantika Putra Hutama vigiepriantikaputra@gmail.com Salma Alya Ristiana vigiepriantikaputra@gmail.com <p>The low interest of younger generation in writing scientific papers is a serious challenge for the world of education. One of the causes is the lack of encouragement and motivation to writing. This study aims to determine the influence of social media influencers on Generation Z's interest in writing scientific papers. This research methodology uses a quantitative approach using a purposive sampling technique by distributing questionnaires to 234 respondents who are Generation Z. A 2-tailed sig value of 0.000 &lt;0.05 and a Spearman rank test coefficient value of 0.776** were obtained. Then the correlation coefficient number from the SPSS output shows a positive value. These results state that the relationship between variables is unidirectional and there is a very strong influence between social media influencers on the interest of writing scientific papers. Thus, social media influencers have a crucial role in encouraging young people's interest in participating the scientific world. These findings also recommend the implementation of educational policies by involving influencers in promoting scientific writing in schools and universities to improve the quality of education and the development of science in Indonesia.</p> 2025-03-21T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Vigie Priantika Putra Hutama, Salma Alya Ristiana https://publetter.id/index.php/publetter/article/view/46 Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Penulisan Karya Ilmiah: Peluang, Tantangan, dan Implikasi Etis 2025-03-26T11:16:43+07:00 Dani Saepuloh d4n1.saepuloh@gmail.com Joko Subandriyo jokosubandriyo1980@gmail.com <p>Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian integral dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang akademik dan penelitian. Studi ini membahas peran AI dalam mendukung proses penulisan karya ilmiah, mulai dari pencarian referensi, penyuntingan teks, penyusunan draf awal, hingga manajemen sitasi dan deteksi plagiarisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan eksperimen untuk mengukur tingkat adopsi AI serta dampaknya terhadap efisiensi dan kualitas penulisan akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI mampu mengurangi waktu penyelesaian artikel ilmiah hingga 50% dan meningkatkan kepuasan pengguna sebesar 15%. Namun, tantangan seperti kesalahan sitasi, plagiarisme tidak disengaja, dan keterbatasan pemahaman kontekstual tetap menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, pemanfaatan AI dalam penulisan ilmiah harus diimbangi dengan verifikasi manual dan pemahaman etis yang kuat.</p> 2025-04-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Dani Saepuloh, Joko Subandriyo